Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
إذ تبا يعتم با لعينة وأخذ تم آن ال البقر ورضيتم با لزرع وتركتم الجهاد سلط الله عليكم ذلا لاينزعه حتى ترجعوا إلي دينكم
“Jika kalian telah berjual beli dengan ‘ienah,mengikuti ekor sapi,puas dengan bercocok tanam,dan meninggalkan jihad,Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian,dan kehinaan itu tidak akan dicabut dari kalian sehingga kalian kembali kepada agama kalian”.
(HR Abu Daud,Ahmad,al Baihaqi dan At Thabrani,dinyatakan shahih oleh Al-Albani).
Apakah keadaan yg digambarkan oleh Rasulullah empat belas abad yang lalu kini telah terjadi?
Ya,bahkan sedang terjadi di tengah mayoritas umat Islam hari ini.Hilangnya tanah air kaum muslimin sebab dikuasai oleh orang-orang kafir,lenyapnya hukum Islam dari kehidupan umat ini,dilarangnya umat Islam melaksanakan syariat,dinajisinya tanah suci umat Islam sampai kepada pembantaian kaum muslimin di banyak belahan dunia oleh kaum kafirin, adalah sebagian fakta bahwa keadaan yg digambarkan Rasulullah sudah dan sedang terjadi.
Tidaklah itu semua terjadi melainkan sebagai hukuman dari Allah kepada umat ini disebabkan mereka udah mencampakkan syariat yg paling agung di dalam Islam,yaitu jihad fie sabilillah.
Sebagian besar dari umat ini bukan hanya meninggalkan kewajiban jihad,bahkan sekedar membicarakannya saja mereka alergi.Yg lebih parah dari hal ini adalah menganggap bahwa jihad dalam arti perang udah tidak relevan lagi pada zaman ini.
Hal tersebut disebabkan karena keberhasilan dari dakwah para da’i yg menyeru manusia kepada pintu-pintu jahannam.
Para da’i setan yg sebagiannya sering nampang di tv telah memutar lisan mereka utk memalingkan makna jihad dari arti sebenarnya secara syar’i.
Para ulama suu’ dan da’i-da’i penyeru ke pintu-pintu jahannam bukan berperanan sebagi pencerah bagi umat,namun mereka justru menjadi karyawan bahkan budak bagi para thoghut.Maka benarlah sabda Rosululloh tentang para ulama ulama pendusta
Dari Ali bin Abi Thalib r. a. Beliau berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam :
" Telah hampir tiba suatu zaman, di mana tidak ada lagi dari (syariat) Islam kecuali hanya namanya,dan tidak ada lagi dari Al-Quran kecuali hanya tulisannya.Masjid-masjid mereka indah dan cantik,tetapi kosong ketimbang hidayah.Ulama - ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yg ada di bawah langit.
Dari merekalah keluar fitnah,dan kepada mereka jualah fitnah itu akan kembali "
(HR Al-Baihaqi)
Keadaan yg demikian menyebabkan mereka berfatwa dan berbicara sesuai dengan pesanan para tuannya.Dan sudah dipastikan para thoghut tidak ingin kaum muslimin mempunyai pemahamannya yg benar tentang Islam dan makna jihad.
Sebab jika hal ini terjadi,maka umat ini akan bangkit utk merobohkan singgasana para thoghut yg hari ini oleh para ulama suu’ disebut sebagai pemimpin kaum muslimin.
Keadaan demikian hampir merata terjadi di tengah kaum muslimin di setiap tempat di penjuru dunia.
Dimana ulama yg ada merupakan seburuk-buruk makhluk yg ada di kolong langit. Sementara itu umat yg ada mayoritas merupakan para pengekor yg secara membabi buta mengikuti para ulama bayaran.
Makna jihad yg telah diselewengkan maknanya oleh para ulama bayaran telah menambah subur penyakit al wahn menjangkit di tengah umat.
Akibatnya umat lebih memilih melakukan hal-hal mubah yg bersifat duniawi dan cabang-cabang agama yg ringan yg oleh ulama mereka udah diberi label sebagai jihad di jalan Allah.
Bukankah sesuatu yg tidak asing kita mendengar,ada da’i yg menyebut termasuk amal jihad merupakan menuntut ilmu,mencari nafkah utk keluarga,menyantuni anak yatim dan fakir miskin,membangun jembatan dan jalan serta mengajarkan ilmu.
Bahkan yg lebih konyol adalah,ada seorang da’i dalam ceramahnya di televisi menyebutkan bahwa membuang sampah pada tempatnya termasuk jihad.
Akibat dari lisan-lisan busuk para ulama suu’ inilah sebagian umat tidak lagi mengenal bahwa jihad adalah berperang di jalan Allah utk meninggikan kalimat Allah dan
seluruh usaha untuk itu.
Keadaan seperti di atas juga terjadi di suatu negeri dengan penduduk mayoritas muslim bernama Indonesia.
Seluruh nestapa,kehinaan,hilangnya harga diri,pengusiran,pelecehan syariat sampai pembantaian terhadap umat Islam terjadi di negeri yg katanya penduduknya mayoritas beragama Islam.
Bahkan kehinaan yg menimpa umat Islam di negeri ini ada yg bebrapa hampir tidak terjadi di negeri yg mayoritas berpenduduk kafir.
Dan yg lebih miris,hal tersebut telah terjadi dari sejak negeri ini dikuasai oleh penjajah nasrani belanda. Dan kini umat Islam negeri ini mengalami penjajahan utk yg kesekian kalinya.
Bukan dari bangsa kristen Eropa,tapi oleh bangsa yg memiliki kulit dan bahasa yg serupa dengan mereka.Namun penjajah ini tidak kalah dzolim dan bengis ketimbang penjajah berkulit bule dari Eropa.
Penjajah tersebut melakukan pembodohan terhadap umat Islam di negeri ini tentang ajaran Islam salah satunya melalui para ulama bayaran.
Akibatnya umat ini tidak pernah merasa terjajah ketika kebebasannya melaksanakan syariat dibelenggu dan dibatasi.Mereka juga tidak keberatan ketika harus menerima ajaran kekafiran semacam demokrasi utk mengatur kehidupannya.
Bahkan mereka tidak tersinggung ketika harga dirinya sebagai seorang muslim disejajarkan dengan orang-orang kafir yg oleh Allah disebut lebih hina dari binatang ternak, sebagaimana firmanNya,
” Sesungguhnya binatang (makhluk) yg paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yg kafir, karena mereka itu tidak beriman”.
(QS Al Anfal : 55).
Utk mengeksiskan kekuasaannya, para thoghut penjajah tersebut membungkam para da’i yg jujur dan memberi kebebasan kepada penyeru kesesatan.
Dakwah yg menyeru kepada tauhid disebut hasutan dan ajaran radikal.
I’dad dan jihad yang merupakan syariat Islam disebut sebagai kejahatan yg tidak diajarkan oleh islam.
Namun demikian keadaan umat islam di negeri ini terus terlena dengan keadaan demikian. Mereka tidak juga mengerti bahwa mereka tengah hidup dibawah kekuasaan fir’aun modern yg digelari ulil amri oleh kalangan murjiah dan ulama su’.
Maka kehinaan terus meliputi umat ini hingga kini tanpa mereka sadari bahwa mereka dihinakan.Inilah hasil dari makar sukses para penjajah (penguasa thoghut) di negeri ini, dengan melakukan seperti yg Allah firmankan,
“Dan orang-orang yg kafir berkata : “Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya,supaya kamu dapat mengalahkan mereka”.
(QS Fussilat : 26).
Thoghut negeri ini menghalangi kaum muslimin utk mendapatkan pengajaran Islam yg benar,dan hanya membolehkan ajaran islam yg sesuai dengan ideologi kafir mereka.
Bahkan sekedar mendapatkan informasi yg benar tentang umat Islam di belahan dunia lain dihalangi oleh penjajah berkulit sawo matang tersebut.
Baca Juga: Pandangan Ulama Tentang FPI
Dan ulama bayaran penjajah menyebutkan bahwa menyebarkan berita tentang perjuangan umat Islam adalah kejahatan yg lebih berbahaya ketimbang menyebarkan perbuatan cabul dan mesum.